Salam hangat dari IATMI, semoga kita selalu dalam keadaan sehat dan tetap semangat dalam pengabdian di industri migas khususnya.

Di hari Jumat yang baik, 29 Juli 2016 sejak pukul 08:30 – 11:30 pagi telah dilaksanakan acara serah terima dan uji coba instalasi Biogas yang berupa program sumbangan sukarela atau sedekah bagi wilayah peternakan dan perkebunan Sekolah Master Depok seluas 10 hektar. Acara ini dihadiri oleh pengurus IATMI Komisariat Qatar periode 2016-2018 yaitu Wing Yudhiarto (ketua IATMI Komisariat Qatar), Alvin Alfiyansyah (wakil ketua), Robby Octobaren (Bendahara), Riky Bernardo (Seksi Knowledge Sharing), Ari Santoso dan Muhamad Kamaluddin (para penasihat) dan project advisor IATMI Komisariat Qatar yang tinggal di Jakarta Bapak Indra Purwadi. Acara juga dihadiri Bapak Nurochim selaku pembina dan pendiri Sekolah Master didampingi Pak Sugeng sebagai spokeperson sekolah Master, para jajaran pengurus dan relawan Yayasan Bina Insan Mandiri selaku operator sekolah Master dan perwakilan dari IATMI Pusat Jakarta. Acara diimulai dari penjelasan mengenai sejarah Sekolah Master dan keliling area sekolah yang dilanjutkan dengan perjalanan menuju kandang peternakan dan area perkebunan untuk serah terima unit Biogas dari IATMI Komisariat Qatar sekaligus uji coba (commissioning) menyalakan lampu dan gas untuk memasak.

0

Program ini merupakan program inisiatif pengurus IATMI Komisariat Qatar untuk membantu masyarakat Indonesia yang memerlukan aplikasi teknologi tepat guna berbasis energi terbarukan yang dapat dipakai langsung. Acara hari ini telah diliput oleh inewsTV – MNC media, media online seperti vivanews.com dan liputan6.com serta reportase juga akan dikirim ke netTV menyusul kemudian yang akan masuk dalam berita teknologi dari masyarakat.

Manfaat secara langsung pemakaian biogas yang dapat dinikmati masyarakat adalah adanya energi listrik minimal yang dapat dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, adanya gas yang dapat dipakai untuk memasak, dan sisa kotoran yang dapat dipakai untuk pupuk – jenis pupuk kandang organik yang memiliki kualitas yang baik.

Dan secara tidak langsung, bila biogas dipakai secara maksimal akan mendukung pelestarian hutan, tanah dan air, mengurangi dampak polusi, meningkatkan sanitasi lingkungan, mengurangi efek rumah kaca dan pemanasan global. Secara jangka panjang, bila teknologi biogas dimanfaatkan oleh para peternak akan meningkatkan kesejahteraan para peternak karena tidak ada hasil ternak yang terbuang.

Biogas adalah salah satu jenis energi terbarukan dan energi alternatif yang didapatkan dari berbagai jenis limbah seperti berbagai kotoran ternak, limbah industri (misalnya tahu, tapioka, lumpur sawit), dan berbagai bahan organik lainnya (eceng gondong dan sampah organik) dengan hasil sampingan berupa pupuk organik jika bersumber dari kotoran ternak. Biogas sendiri adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan bahan organik mikroorganisme dalam keadaan anaerob (tanpa udara). Kandungan biogas sendiri adalah gas methan (60%), karbondioksida (30%), H2S (2%) dan gas lainnya seperti nitrogen, hidrogen, karbonmonoksida. Gas metan atau metana ini jika tidak dimanfaatkan untuk energi akan berpotensi menyebabkan pemanasan global jika dibandingkan asap kendaraan bermotor (karbondioksida dan karbonmonoksida). 1 meter kubik biogas setara dengan 0,62 – 0,75 liter minyak tanah atau 0,46 kg elpiji atau kayu bakar 3,5 kg. Tidak ada risiko ledakan di instalasi biogas karena tekanan yang sama dengan tekanan udara di atmosfir.

Bila teknologi biogas ini dipakai oleh sebuah provinsi maka penghematan sekitar +/- Rp. 130 milyar dari biaya subsidi BBM akan didapatkan dengan catatan bila di tiap kabupaten atau kota di provinsi tersebut ada sekitar 50 ribu ekor sapi dan hanya seperlima dari semua jumlah sapi yang kotorannya dimanfaatkan berkesinambungan dengan pemasangan reaktor biogas.

Tujuan instalasi reaktor produksi Biogas untuk Sekolah Master adalah untuk penambahan nilai guna dari kotoran sapi/kambing yang akan menghasilkan :

  • Biogas –> Energi listrik/kompor untuk keperluan operasi peternakan/ area sekitar;
  • Pupuk –> Dijual atau dikembangkan Sekolah master untuk mengelola area kebun;
  • Selain itu mengurangi polusi dari kotoran ternak yang banyak terbuang ke kolam ikan yang berada dekat peternakan (menyuburkan lintah yang mengurangi kemampuan produksi kolam ikan).

IATMI Komisariat Qatar dan Sekolah Master (Yayasan Bina Insan Mandiri) menggandeng PT Swen Inovasi Transfer (SwenIT) sebagai kontraktor konstruksi dan instalasi reaktor produksi biogas untuk pemasangan jenis reaktor fiber glass. Selain memberikan donasi instalasi Biogas, IATMI Komisariat Qatar juga turut mendampingi proses desain dan penggunaannya selama kurang lebih 6 bulan ke depan, sehingga proses bisa berjalan berkesinambungan.

Setelah program instalasi Biogas & penggunaannya berjalan lancar, IATMI Komisariat Qatar berharap :

  1. Program ini dapat men-stimulasi program-program donasi atau CSR dari banyak lembaga profesional, perusahaan swasta maupun pemerintah di bidang migas (“Energi Tak Terbarukan”), untuk disalurkan kepada pengembangan aplikasi “Energi Terbarukan” untuk masyarakat.
  2. Semakin memperomosikan ketepatgunaan teknologi biogas yang sederhana ini di banyak peternak kecil di daerah Depok bahkan di seluruh lokasi Indonesia yang terpencil sekalipun, dimana peternak mendapatkan manfaat dari kemandirian energi (biogas) & pupuk kandang organik.
  3. Dapat mengajak seluruh praktisi energi profesional Indonesia di seluruh dunia untuk peduli kepada masyarakat Indonesia dengan cara memberi pendampingan konsultasi teknologi tepat guna berbasis energi yang dapat dimanfaatkan langsung ataupun membuat program donasi sukarela di bidang energi untuk kemasyarakatan.

(ringkasan disiapkan oleh : Alvin Alfiyansyah, wakil ketua IATMI Komisariat Qatar 2016-2018)

1Serah terima antara IATMI Qatar dan Sekolah Master.

2

3

4

5Uji coba (commissioning unit Biogas) : lampu dan gas untuk masak.

6

7

8

9             Suasana dialog IATMI Komisariat Qatar dengan media peliput.

#BRAVOIATMI